Konservasi Sabun Kakatua

Senin, 20 Mei 2019

Sumenep, 20 Mei 2019. Kakatua jambul-kuning anak jenis abbotti (Cacatua sulphurea abbotti) menjadi jenis satwa endemik yang sebaran habitatnya di Pulau Masakambing – Masalembu. Masyarakat Masakambing dan Kakatua abbotti telah hidup berdampingan selama puluhan tahun.

Pulau Masakambing merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Masalembu yang terletak dalam wilayah administrasi Desa Masakambing, Kecamatan Masalembu Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. Keberadaan vegetasi mangrove yang mengelilingi pulau juga memberikan potensi melimpahnya jenis ikan dan kepiting bakau yang bernilai jual tinggi. Pun demikian dengan tanaman kelapa yang banyak tersebar di pulau ini.

Tanaman kelapa menjadi pohon yang bernilai penting bagi kakatua. Mereka  memanfaatkan kelapa sebagai salah satu sumber pakan dan minum serta pohon tidur. Sedangkan masyarakat mengolah buah kelapa untuk dijadikan kopra dan minyak kelapa, atau terkadang menebang tanaman kelapa untuk dijual batangnya saat membutuhkan biaya hidup. Hilangnya satu pohon bernilai penting bagi kakatua dan akan mengganggu kehidupan kakatua, karena karakter mereka yang hidup berkelompok.

Upaya pelestarian telah dilaksanakan Balai Besar KSDA Jawa Timur bersama pihak terkait berupa monitoring populasi, pembinaan habitat, perlindungan dan pengamanan kakatua jambul kuning, serta pemberdayaan masyarakat. Merancang sebuah program kegiatan pemberdayaan hendaknya berbasis pada potensi sumber daya alam dan sumber daya manusianya.

Berbagai produk dari potensi alam telah dimanfaatkan dan bernilai jual, salah satunya minyak kelapa. Namun pemasarannya terbatas di wilayah Kecamatan Masalembu saja. Pembuatan minyak kelapa secara tradisional membuat minyak hanya dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Prospek! itulah kemudian munculah ide membuat sabun dengan ikon kakatua.

Kami yakin dengan produk yang tepat dan pemasaran yang bagus, pengembangan usaha ekonomi berbasis konservasi ini akan berhasil. Minyak kelapa yang merupakan bahan utama untuk pembuatan sabun natural berbentuk ikon kakatua ini tersedia melimpah di Pulau Masakambing.

Sabun minyak kelapa berdampak lebih baik pada lingkungan dan jauh lebih aman dibandingkan sabun jenis lain yang punya kandungan SLS. Sabun ini dapat menjadi produk yang ramah lingkungan dengan penambahan unsur herbal dan pengemasan yang eco friendly, tidak memakai kemasan plastik. Bentuk yang unik dan kemasan yang menarik menjadi langkah awal sabun ikon kakatua dapat diterima di pasar.

Pemanfaatan potensi alam menjadi produk bernilai ekonomi, diharapkan membuat penghasilan masyarakat juga turut meningkat. Sehingga kedepan masyarakat tidak lagi menebang pohon-pohon penting bagi Kakatua jambul-kuning. Besar harapan kami, Kakatua Masakambing tetap lestari sampai masa yang akan datang.

Sumber: Dini Suryandari E.S, S. Hut, (PEH) dan Agus Irwanto - Balai Besar KSDA Jawa Timur

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini