Optimalisasi Teknologi Informasi TN Matalawa dalam Pengelolaan Data Base Keanekaragaman Hayati

Selasa, 25 September 2018

Waingapu 25 September 2018. Bertempat di Aula Kantor Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa), kembali Balai TN Matalawa menggelar Pelatihan Monitoring dan Pengelolaan Data Base Keanekaragaman hayati yang digelar selama 2 hari dari tanggal 22 s.d 23 September 2018. Pelatihan ini digelar dengan tujuan agar dapat membekali Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan kawasan konservasi khususnya dalam pengelolaan database keanekargaman hayati TN Matalawa dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi sehingga didapatkan keluaran informasi (output) yang cepat, akurat dan relevan. Adapun narasumber yang diundang adalah Swiss Winasis Bagus Prabowo S.Hut selaku founder dari aplikasi Burungnesia. Aplikasi ini sudah banyak digunakan dan dimanfaatkan oleh para pengamat burung dalam pengumpulan, penyimpanan, dan pengelola data lapangan di seluruh Indonesia. Tercatat kurang lebih ada 5000 anggota yang ikut serta dalam pengumpulan data dilapangan sejalan dengan manfaat dari aplikasi yang sudah dibuat oleh Swis TN Matalawa pun sudah membuat aplikasi terkait seluruh perdataan yang diinput secara realtime oleh petugas lapangan pada tingkat tapak.Saat ini terdapat 8 user dari aplikasi “Resmi” yang digunakan oleh TN Matalawa, 8 user ini merupakan perwakilan dari masing-masing resort. Direncanakan pada tahun depan aplikasi ini akan terus banyak mengalami penyempurnaan agar diperoleh kemudahan baik dalam penginputan dan pengolahan data lapangan.

Dalam pelatihan ini juga TN Matalawa mendatangkan narasumber dari Sub Bagian Data Informasi Ditjen KSDAE. Pada kesempatan yang sama TN Matalawa bersama-sama dengan tim dari Sub Bagian Data Informasi Ditjen KSDAE membangun sitroom TN Matalawa dengan mengkolaborasikan data dari aplikasi Resmi yang sudah ada. Saat ini hampir kurang lebih enam puluh ribu data yang sudah tercatat di aplikasi Resmi TN Matalawa selama kurang lebih satu tahun setengah dalam pengumpulan data, baik itu sebaran potensi flora fauna, potensi air, gangguan kawasan dan lain sebagainya.

Upaya peningkatan pengelolaan Kawasan Konservasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi diharapkan mampu menjawab tantangan pengelolaan kawasan konservasi secara cepat akurat di masa yang akan datang.

Sumber : Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini