Green Wall Balai Besar TN Gunung Gede Pangrango

Senin, 05 Maret 2018

Leuweung Hejo Masyarakat Ngejo

(Hutan Terjaga Masyarakat Sejahtera)

Seri 1.  Program “GREEN WALL

Organisasi dunia, WHO, pernah memprediksi bahwa bila kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrarngo (TNGGP) tidak dikelola dengan baik maka sekitar tahun 2020-an, lahan di komplek kedua gunung ini akan gundul, hutannya habis dibabad orang, sehingga menjadi lahan kritis. Hal ini sangat dimungkinkan, mengingat pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi serta perindustrian semakin tinggi, yang kesemuanya memerlukan sumber daya alam yang semakin banyak. Namun tentunya kita semua tidak mau ekosistem hutan di kedua gunung tersebut habis atau rusak, maka  pihak Balai Besar TNGGP bersama masyarakat dan mitra kerja lainnya bahu-membahu mengatasi gangguan hutan. Satu diantara banyak program pengelolaan taman nasional ini adalah program pemulihan eksositem dan pembinaan daerah penyangga.

Eks Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM)

Pada tahun 2003, tepatnya tanggal 10 Juni 2003, terbit Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 174/Kpts-II/2003 tentang alih fungsi kawasan hutan di sekitar TNGGP. Dengan terbitnya SK tersebut maka kawasan taman nasional ini bertambah luas yang semula 15.196 hektare menjadi 22.851 hektare. Jadi ada penambahan sekitar 7.655 hektare, sekitar 2.707,74 diantaranya mengalami degradasi akibat aktifitas pertanian (eks PHBM Perhutani).

Untuk menanggulangi lahan tedegradasi tersebut, Balai Besar TNGGP telah melaksanakan berbagai upaya, secara garis besarnya ada dua kegiatan, yaitu pemulihan ekosistem dan pemberdayaan masyarakat.  Pemulihan ekosistem dimaksudkan agar lahan hutan yang terdegradasi segera menghijau, rimbun dengan pepohonan. Supaya masyarakat meninggalkan hutan dan tidak masuk lagi ke hutan yang dibina melalui kegiatan/ program pemberdayaan masyarakat.

Sampai saat ini banyak terlihat keberhasilan upaya pemulihan eksositem dan pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan yang menonjol antara lain di Resort Nagrak melalui program “Green Wall”, di Resort Bodogol melalui program “RHL terpadu”, di Resort PTN Sarongge dengan program “adposi pohon”-nya, dan di Resort Cimungkad dengan program “Miyawaki”-nya.

Benteng Hijau yang Berlapis

Program Daikin’s “Green Wall” merupakan kerjasama kolaborasi Balai Besar TNGGP dengan berbagai pihak, antara lain dengan CII, DAIKIN, dan masyarakat.  Program yang mengupayakan benteng hijau berlapis ini dimulai sejak tahun 2008. Sampai saat ini, setidaknya telah berhasil diusahan dua lapis benteng hijau, yang pertama pembinaan masyarakat agar menjadi benteng berwawasan hijau (konservasi) dan kedua pemulihan ekosistem yang diharapakan akan menjadi benteng konservasi secara fisik. Kolaborasi ini untuk sementara sudah berhasil memulihkan kawasan seluas 320 hektare dan membina masyarakat di 12 kampung (500 orang) yang berbatasan dengan kawasan hutan.

Selengkapnya dapat klik link dibawah ini :

Success Story - Green Wall BBTN GGP

Sumber : Balai Besar TN Gunung Gede Pangrango

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini