Penyelamatan Buaya Terdampak Banjir di Lok Baintan Kabupaten Banjar

Kamis, 21 Januari 2021

Lok Baintan, 20 Januari 2021 – Sosial media dihebohkan dengan beredarnya pesan via whatsapp tentang adanya buaya, ular piton dan biawak peliharaan, yang ditinggalkan pemiliknya mengungsi akibat banjir. Warga Desa Lok Baintan, Kec. Sungai Tabuk, merasa khawatir kalau buaya lepas dan membahayakan warga, sehingga berharap satwa tersebut bisa segera dievakuasi.

Atas informasi tersebut, Balai KSDA Kaimantan Selatan (BKSDA Kalsel) menurunkan Tim Rescue (Rudi Pranoto, H.Rizali Rahman, Jarot Jaka M, Jumali dan Gunawan) untuk melakukan pengecekan lokasi dan penyelamatan satwa. Setibanya di lokasi, Tim berkoordinasi dengan Danramil Kec. Sungai Tabuk, Kapolsek Sungai Tabuk dan Camat Sungai Tabuk (Ahmad Rabani, AKS, MSi) terkait informasi kondisi dan akses menuju TKP. Mengingat kondisi TKP yang masih terendam banjir dengan ketinggian sekitar 1 meter, dengan bantuan perahu dari Koramil Sungai Tabuk, Tim evakuasi menuju lokasi.

2-2021-01-21 at 11.01.02

Setelah hampir kurang lebih 4 jam, Tim evakuasi yang terdiri dari BKSDA Kalsel, Dirbinmas Polda Kalsel (Kombes Pol. Widiatmoko), Reskrimsus Polda Kalsel, Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Koramil Sungai Tabuk, Polsek Sungai Tabuk, dan dibantu Relawan Banjir Kalsel, berhasil mengevakuasi satwa liar berupa Buaya Muara (Crocodylus porosus) sebanyak 1 ekor dan Kucing Hutan (Prionailurus bengalensis) sebanyak 2 ekor. Satwa-satwa tersebut kemudian dibawa ke Kandang Transit BKSDA Kalsel di Banjarbaru.

3-2021-01-21 at 11.01.29

Menurut Kepala BKSDA Kalsel, Dr.Ir.Mahrus Aryadi, M.Sc., penyelamatan satwa liar terdampak banjir merupakan salah satu bentuk konservasi, selain untuk menghindarkan potensi satwa menyerang warga sekitar ketika terlepas, juga untuk mencarikan solusi terbaik bagi kelangsungan hidup satwa kedepan. Dari hasil pengecekan petugas, satwa dalam kondisi sehat dan masih memiliki sifat liar sehingga bisa langsung dikembalikan ke alam. Namun ada juga yang belum siap lepas liar sehingga kemungkinan akan dititipkan ke lembaga konservasi, imbuhnya. (ryn)

Sumber : Jarot Jaka Mulyono, S.Hut, M.Sc - Call Center Balai KSDA Kalimantan Selatan

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Mirza Sharz
Waktu saya pulang kampung pasca tsunami akibat erupsi Krakatau 2 tahun lalu, ada buaya berukuran kurang lebih 3 meter yang berkeliaran di perairan sekitar desa Tamanjaya, Kec. Sumur, Kab. Pandeglang. Video buaya tersebut pernah saya upload ke media sosial tapi tidak sampai viral. Sayangnya pihak Balai TNUK mungkin tidak memiliki peralatan yang memadai dan tidak ada petugas yang memiliki keahlian untuk mengevakuasinya. Sampai saya menulis komentar ini, buaya itu kadang masih menampakkan dirinya dekat dermaga Tamanjaya. Mohon ditindaklanjuti ya pak, bila perlu saya sendiri siap untuk mengantarkan petugas dari BKSDA ke lokasi. No telepon saya ada di website https://www.ujungkulon.net