Penandatanganan Kerjasama Antara Balai Besar KSDA Riau Dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo

Selasa, 04 Agustus 2020

Pekanbaru, 29 Juli 2020 - bertempat di Kantor Arsari Djojohadikusumo, MidPlaza 2, Jakarta telah ditandatangani perjanjian kerjasama antara Kepala Balai Besar KSDA Riau dengan Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Djojohadikusumo, yang disaksikan Dirjen KSDAE, Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo dan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen. KSDAE. Adapun kerjasama ini dilakukan terutama untuk konservasi spesies dan habitat Harimau Sumatera khususnya pada habitat ekosistem rawa gambut.

Latar belakang dari kerjasama ini adalah intensitas konflik Harimau Sumatera dan manusia yang sering terjadi di Provinsi Riau, belum adanya tempat rehabilitasi Harimau Sumatera di Provinsi Riau, tingginya ancaman perburuan dan aktivitas ilegal, perubahan dan degradasi serta fragmentasi habitat yang terjadi. Sebagai akibat dari menyempitnya habitat karena peralihan kawasan menjadi perkebunan, pemukiman dan HTI sehingga area jelajahnya menjadi terbatas dan sebagian besar berada di luar kawasan konservasi.

Kasus kematian satwa liar terkhusus Harimau Sumatera beberapa kali terjadi terutama disebabkan karena kegiatan perburuan dengan pemasangan jerat satwa. Disamping kematian, juga menimbulkan adanya luka yang perlu penanganan secara medis.

  

Upaya untuk melakukan pencegahan yang saat ini dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan operasi atau patroli sisir jerat secara rutin. Dengan melihat permasalahan yang terjadi selama ini terhadap Harimau Sumatera, maka Pembangunan Pusat Konservasi Harimau Sumatera di Provinsi Riau harus segera direalisasikan. Pembangunan Pusat Konservasi Harimau Sumatera akan dilaksanakan di Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, Desa Tasik Betung, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak. Dimana areal kerjasama meliputi juga di Suaka Margasatwa Bukit Batu yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bengkalis.

Keunggulan dari pusat konservasi ini adalah berada dalam Zona Inti Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu, memiliki kurang lebih 200 ribu hektar Hutan Primer Rawa Gambut, dengan populasi satwa mangsa yang melimpah.

 

Sumber: Balai Besar KSDA Riau

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini