Workshop Speleologi: Potensi dan Peluang Pengembangan Wisata Karst Taman Nasional Betung Kerihun

Minggu, 20 Oktober 2019

Pontianak, 20 Oktober 2019. Bertempat di Ibis Hotel pontianak, acara Workshop Speleologi: Potensi dan Peluang Pengembangan Wisata di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat resmi dibuka (18/10). Acara pembukaan dihadiri oleh Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK) yang diwakili Kasubdit PJLAir, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan, Peneliti Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, Kepala Balai Taman Nasional Manusela, Perwakilan Badan Pengelola Geopark Pegunungan Meratus Kalimantan Selatan, Founder Yok Kita Jelajah Khatulistiwa, dan Acintyacunyata Speleological Club Yogyakarta.

Workshop speleologi ini baru pertama kali diadakan di provinsi Kalimantan Barat. Peserta sangat antusias dengan diadakannya acara Workshop, hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan para kelompok masyarakat mulai dari para penggiat gua, pencinta alam, masyarakat lokal sekitar karst, mahasiswa, dan instansi pemerintah.

Materi yang disampaikan dalam rangkaian kegiatan hari ini yaitu Pengelolaan Ekosistem Karst Ekoregion Kalimantan, Identitas Budaya dan Wisata Edukatif, dan
Pengembangan Awal Batukapur untuk Wisata Alam di Taman Nasional Manusela.

Pengenalan tentang karst dan kawasan TNBK bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan partisipan akan Karst dan pengelolaannya, kemampuan dalam mengeksplorasi potensi wilayahnya dan pengemasan menjadi paket wisata, dan meningkatkan kapasitas dalam pemanfaatan teknologi pendataan potensi karst.

Kawasan karst di kalimantan merupakan yang terluas di Indonesia. Ironisnya, ketersedian data kawasan tersebut justru yang sangat minim. Mengingat pengetahuan tentang speleologi di Indonesia baru dikenal sejak tahun 1900-an, menjadi alasan khusus tertinggalnya pengelolaan kawasan karst di Indonesia.

Adapun potensi kawasan karst di TNBK khususnya Desa Tanjung Lokang tercatat sebanyak 55 gua dan 8 diantaranya telah dipetakan. Hal ini menjadi upaya strategis TNBK dalam pengelolaan dan eksplorasi potensi Karst di dalam kawasan.

Dalam sambutannya, Puja Utama mewakili Direktur PJLHK menyampaikan bahwa "Kawasan karst sangat berpotensi untuk dimanfaatkan jasa lingkungannya tanpa merusak Karst nya itu sendiri". Dilain kesempatan, Nunu Anugrah selaku Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan menyampaikan bahwa, "Kegiatan ini sangat penting mengingat data dan informasi terkait kawasan karst di kalimantan tidak banyak sehingga kegiatan ini bisa menambah data dan informasi kawasan karst di kalimantan".

Pak Beta selaku peserta yang mewakili Tepuai juga menuturkan pentingnya kegiatan workshop ini, "Saya rasa di tepuai punya banyak potensi yang perlu di eksplorasi, terutama oleh pemuda setempat. Disamping itu, banyak juga spot-spot yang cocok untuk dijadikan sebagai objek wisata ataupun penelitian. Semoga kegiatan workshop ini terus berlanjut dan tidak sampai disini saja".

Sumber : Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini