Kebakaran Hutan Di Jalur Pendakian Sembalun

Jumat, 18 Oktober 2019

Sembalun, 19 Oktober 2019. Kebakaran kembali terjadi di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Rinjani. Kali ini lokasi kebakaran berada di jalur pendakian Sembalun. Berikut kronologis kejadian dan tindakan penanganan kebakaran :

  1. Pada hari Selasa/15 Oktober 2019 pukul 14.00 WITA, Petugas Resort Sembalun mendapatkan informasi via telepon dari masyarakat a.n Irjan/30 thn/Dusun Bawak Nao, Desa Sajang, Kec. Sembalun bahwa telah melihat hotspot/titik api yang diperkirakan berada di lokasi sebelah barat sungai Kokoq Putih dan di bagian barat Pos II Sembalun.
  2. Petugas segera bergegas menuju lokasi kebakaran dari Desa Sajang untuk melakukan pemantauan secara visual. Dari hasil pemantauan tersebut, diambil kesimpulan bahwa kebakaran yang terjadi merupakan kebakaran tipe permukaan dengan vegetasi savanna dan kondisi lokasi yang terbakar cukup terjal sehingga sulit untuk dilakukan proses pemadaman.
  3. Pada pukul 19.00 WITA, Hotspot dapat terpantau dari arah Sembalun. Kepala Resort Sembalun segera melakukan koordinasi dengan Polsek Sembalun dan Koramil Sembalun untuk membentuk Tim Dalkarhut. Tim Dalkarhut bersama 3 (tiga) orang anggota Polsek Sembalun berangkat menuju Pos II Jalur Pendakian Sembalun untuk melakukan size up.
  4. Setibanya di Pos II Jalur Pendakian Sembalun, Tim Dalkarhut melakukan pemantauan visual hotspot. Dari hasil pemantauan visual, hotspot berada sangat jauh dari Pos II dengan topografi lokasi berlereng sehingga akses ke hotspot sangat sulit. Pada pukul 01.30 WITA (Hari Rabu/16 Oktober 2019), Tim Dalkarhut memutuskan untuk kembali ke Kantor Resort Sembalun.
  5. Pada Hari Rabu/16 Oktober 2019 pukul 08.00 WITA, Tim Dalkarhut menyiapkan tim bantuan untuk melakukan pemadaman awal yang berjumlah 5 orang dengan rincian 1 orang Petugas Polhut dan 4 orang masyarakat. Lalu tim bantuan tersebut berangkat ke lokasi kebakaran dan tiba pada pukul 14.00 WITA.
  6. Berdasarkan informasi yang dilaporkan pada pukul 14.30 WITA, Tim bantuan kesulitan untuk melakukan pemadaman awal dikarenakan kondisi lokasi kebakaran tertutup kabut. Kemudian tim bantuan menuju Pos IV Jalur Pendakian Sembalun.
  7. Pada pukul 17.30 WITA, tim bantuan melaporkan bahwa api sudah merambat ke savanna dan rumput di sekitar jalur pendakian Rinjani. Namun, tidak ditemukan dan didapatkan informasi adanya korban jiwa.
  8. Kondisi cuaca cerah dan kabut mulai hilang sekitar pukul 20.00 WITA. Kondisi ini memudahkan tim untuk memantau hotspot. Terlihat hotspot mengarah ke Plawangan Sembalun dan jalur pendakian lama. Namun, Tim belum dapat melakukan pemadaman dikarenakan medan lapangan yang relatif sulit dan kondisi angin cukup kencang.
  9. Pada pukul 21.00 WITA, petugas Resort Sembalun kembali melakukan koordinasi dan persiapan penambahan personil Dalkarhut lanjutan.
  10. Hari Kamis/17 Oktober 2019 pukul 05.40 WITA, dari pos IV Jalur Pendakian Sembalun terpantau kondisi hotspot sangat kecil, diduga berasal dari batang pohon yang terbakar. Tetapi api besar tidak terlihat. Api yang berada di jalur pendakian telah padam. Luas areal yang terbakar diperkirakan sekitar + 60 Ha. Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan. Vegetasi terbakar yang dapat diidentifikasi berupa Rumput, Alang-Alang, Perdu, Pohon Cemara Gunung, Pohon Bak-Bakan, dan lain-lain.
  11. Pukul 07.00 WITA, tim Dalkarhut melakukan giat moping up pada jalur pendakian Sembalun dan sekitarnya. Hasil pantauan tim Dalkarhut di lokasi Plawangan Sembalun pada pukul 12.30 WITA, tidak terlihat hotspot dan api dinyatakan padam.

Kepada para pendaki diharapkan untuk selalu berhati-hati dan waspada saat melewati jalur pendakian Gunung Rinjani dan melaporkan kepada petugas apabila melihat hotspot/titik api.   

Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Rinjani

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini