Alam Tersenyum di Pulau Pramuka

Jumat, 16 Agustus 2019

Pulau Pramuka, 15 Agustus 2019. Masih dalam rangkaian kegiatan HKAN tahun 2019, tanggal 15 Agustus 2019, Balai TN Kepulauan Seribu bekerjasama dengan PT.Nusantara Regas mengadakan kegiatan edukasi pelestarian 3 ekosistem penting yaitu mangrove,  Lamun dan terumbu karang serta konservasi Penyu di SPTN Wilayah III Pulau Pramuka.  Sesuai dengan tema HKAN 2019 "Spirit Konservasi Alam Milenial", kami menggandeng siswa siswi SMP N 133 jakarta beserta guru-guru.  PT. Nusantara Regas merupakan perusahaan yg sudah mempunyai Perjanjian kerjasama penguatan fungsi Taman Nasional sejak tahun 2018.  Selama tahun 2018-2019 telah dilakukan kegiatan pemulihan tiga ekosistem penting, yaitu penanaman 50.000 batang mangrove dengan rumpun berjarak, transplantasi 100 rak karang, tranplantasi lamun seluas 0,3 ha,  serta habituasi  penyu sisik. Kegiatan tersebut diintegrasikan dengan pemberdayaan masyarakat melalui pelibatan kelompok SPKP,  Pernitas,  kader konservasi dan MMP.

Sambutan Kepala Balai TN Kep Seribu Ibu Badiah pada kesempatan peringatan HKAN 2019 ini menekankan pentingnya  mempublikasikan kegiatan-kegiatan konservasi melalui media sosial yang penggunanya sudah meluas di Indonesia. Promosi kegiatan konservasi di TN Kepulauan Seribu dapat dilakukan dengan mudah,  murah dan oleh siapa saja termasuk anak-anak SMP di Kepulauan seribu, seperti SMPN 133 Jakarta.  Setiap orang di sekitar taman nasional bisa menjadi humas bagi upaya-upaya konservasi.

Mewakili Direktur Utama PT.  Nusantara Regas, sekretaris perusahaan, Ibu Fatma Uli Artha, menambahkan melalui spirit konservasi alam milenial kontribusi sekecil apapun misalnya tidak menggunakan sedotan plastik sekali pakai, membawa tumbler, membawa tas belanja sendiri dan menolak tas plastik sekali pakai sudah dapat mengurangi sampah plastik yang masih menjadi masalah serius terutama di Kepulauan seribu,  dan di Indonesia pada umumnya. 

 Siswa siswi SMP N 133 Jakarta dan guru-gurunya sangat antusias dalam mencoba transplantasi lamun dg metode TERF's yg sangat menarik dengan 3 frame dan transplantasi terumbu karang dengan 10  rockpile. Minat siswa siswi dan guru juga sangat besar ketika mendengarkan interpretasi tentang kehidupan penyu sebagai satwa langka oleh interpreter Taman Nasional Kepulauan Seribu sebelum melepas 30 tukik. Keberhasilan Penanaman 1000 batang Mangrove dg sistem rumpun berjarak sejak tahun 2005 juga tidak kalah menyedot perhatian peserta HKAN 2019 di pulau pramuka ini. Penanaman dengan sistem ini unik dibanding metode penanaman mangrove di tempat lain.

Selain terus belajar dan berbenah, konstribusi sekecil apapun merupakan virus baik yang harus ditularkan kepada siapa saja untuk tujuan kelestarian lingkungan di sekitar kawasan Taman Nasional Kep. Seribu. Mulai dari diri sendiri,  dari yg kecil, lalu sebarkan spirit tersebut melalui medsos sehingga menjangkau kalangan yg sangat luas.

Dirgahayu Republik Indonesia,  Lestarikan Alam Indonesia,  dan manfaatkan secara bijak agar berkelanjutan.

Salam Konservasi.. Huha.. Huha... 

Sumber: Alinar - Penyuluh Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini