Pelatihan Okupansi Harimau Sumatera di Sumatera Utara

Selasa, 09 Juli 2019

Berastagi, 8 Juli 2019. Pentingnya informasi populasi harimau di Sumatera Utara, Balai Besar KSDA Sumatera Utara bersama Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser didukung Proyek Transforming Effectiveness of Biodiversity Conservation in Priority Sumatran Landscape (Sumatran Tiger Project) GEF-UNDP menggelar kegiatan Pelatihan Okupansi Harimau Sumatera (ToT) Lingkup Wilayah Sumatera Utara pada tanggal 1 sampai 7 Juli 2019 di Rudang Hotel Berastagi dan Suaka Margasatwa Siranggas Kab. Pakpak Bharat. Implementasi pelatihan ini digunakan untuk pembaharuan data pola distribusi dan penggunaan ruang dalam skala pulau melalu kegiatan Sumatera-Wide Tiger Survey (SWTS).

Acara ini dibuka resmi oleh Kepala Balai Besar TNGL Ir. Jefry Susyafrianto,M.M. dengan melibatkan 46 personil dari berbagai instansi/lembaga yaitu, Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Balai Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), Dishut Provinsi Sumatera Utara, Fahutan Universitas Sumatera Utara (USU), KPH Gunung Tua, Wildlife Conservation Society (WCS), Yayasan Satucita Lestari Indonesia (YLSI), GEF-PIU Leuser, Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), Nort Sumatera Hydro Energy (NSHE), Konsorsium Barumun. Hadir juga narasumber dari Forum Harimau Kita, Yayasan SINTAS Indonesia, YOSL, OIC dan WCS-IP.

Pelatihan ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu, materi di dalam ruangan, praktek lapangan dan presentasi hasil kegiatan. Harapannya semua peserta paham dan mampu menyerap semua materi serta mengaplikasikanya di lapangan nantinya karena peserta akan menjadi pelaksana survey.

Pada pelatihan ini disampaikan pedoman dan teknik survei okupansi harimau sumatera kepada peserta sebagai tim survey lapangan. Survey yang dilaksanakan nantinya harus menerapkan metode yang standard di lapangan dan memahami dengan baik beberapa kaidah-kaidah ilmiah dalam survei okupansi harimau. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan UPT KSDAE di Sumatera Utara dan beberapa mitra kerjasama yang mendukung konservasi satwa liar di Wilayah Sumatera Utara, terutama di kawasan landscape kawasan konservasi di Provinsi Sumatera Utara.

“Do’a dan harapan untuk mendapatkan yang terbaik bagi peserta. Peserta pelatihan agar bersungguh-sungguh dalam melaksanakan pelatihan ini, mengikuti dengan serius dan mampu menerapkan ilmu yang didapat”, pesan Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara  Dr.Ir.Hotmauli Sianturi, M.Sc, For”.

Upaya Konservasi Harimau Sumatera membutuhkan informasi trend populasi dan wilayah hunian secara time series. Informasi tersebut dibutuhkan dalam penentuan skala prioritas kegiatan lapangan maupun dalam pengambilan kebijakan. Pada tahun 2007-2009, survei dalam skala pulau melalui metode okupansi sudah dilakukan pada 60% habitat harimau diokupansi seluruh Sumatera. Hingga saat ini hasil survei tersebut menjadi salah satu rujukan utama dalam penyusunan program konservasi harimau dalam skala nasional. Dalam rentang 2009 hingga saat ini, berbagai kegiatan konservasi harimau terus berjalan dengan berbagai inisiatif, baik di tingkat landscape dan kebijakan di tingkat nasional. Untuk mengetahui tingkat efektifitas kegiatan konservasi harimau maka diperlukan survei okupansi kembali pada skala pulau di tahun 2018-2019. Dalam pelaksanaannya, survei dengan skala pulau ini akan melibatkan berbagai pihak terkait baik dari UPT KLHK, lembaga non pemerintah dan swasta.

Sumber : Balai Besar KSDA Sumatera Utara

okupansi
Praktek lapangan di SM Siranggas

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini