Forum Mitra Criticial Ecosystem Parnership Fund Bersama Balai TN Kelimutu

Jumat, 21 Juni 2019

Maumere, 20 Juni 2019. Untuk menjaga keberlanjutan upaya konservasi di wilayah Wallacea yang telah berjalan sejak tahun 2015 dan telah memasuki fase akhir di tahun 2019, Yayasan Penabulu dan Burung Indonesia yang didukung oleh Criticial Ecosystem Parnership Fund (CEPF) menyelenggarakan pertemuan multipihak bersama mitra organisasi masyarakat sipil di daratan flores, yaitu Yayasan Ayu Tani Mandiri, Yayasan Wahana Tani Mandiri, Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial, Yayasan Komodo Survival Program, Yayasan Tananua, dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Lembata, pemerintah daerah setempat dan Balai Taman Nasional Kelimutu sebagai salah satu pemangku program konservasi keanekaragaman hayati di daratan flores. Kegiatan ini berlangsung di Maumere pada tanggal 20 Juni 2019.

Dalam kegiatan ini, Kepala Balai Taman Nasional Kelimutu memaparkan program dan kebijakan pengelolaan Taman Nasional Kelimutu yang berkaitan dengan pengelolaan ekosistem dan pemberdayaan masyarakat dan mengacu pada role model Taman Nasional Kelimutu yang telah berjalan sejak tahun 2017 dan mulai menunjukkan hasil dari progress pelaksanaan di tingkat tapak. Peserta kegiatan mengapresiasi langkah maju dari BTN Kelimutu dalam proses pendekatan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat, dan dari hal itu memunculkan minat mereka untuk mempelajari strategi pemberdayaan yang telah dilaksanakan oleh BTN Kelimutu. Dari pelaksanaan kegiatan ini, penyelenggara berharap mitra CEPF dapat belajar banyak dari TN Kelimutu yang melibatkan partisipasi masyarakat secara positif dan mengembangkan di wilayah masing-masing.

Sumber : Balai Taman Nasional Kelimutu

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini