Pendampingan dan Pengamanan Labuhan Merapi di Zona Religi Taman Nasional Gunung Merapi

Senin, 08 April 2019

Sleman, 8 April 2019. Labuhan Merapi merupakan agenda rutin tahunan, yang dilaksanakan setiap 30 Rajab (kalender Jawa) di Kinahrejo, desa Umbulharjo, Kec. Cangkringan.  Untuk tahun ini, dilaksanakan 2 hari, yaitu pada hari Sabtu – Minggu, 6 – 7 April 2019.  Upacara ini merupakan tradisi pengetan jumenengan  atau peringatan bertahtanya Sultan Hamengkubuwono X sebagai raja. 

Sebelum pelaksanaan Labuhan Merapi ini, telah dilaksanakan beberapa kali rapat koordinasi dalam rangka persiapan dengan instansi terkait.  Juga dilaksanakan pembersihan Jalur Labuhan bersama dengan masyarakat. 

Jalur Labuhan terletak di resort Cangkringan, dan merupakan Zona Religi. Sehingga pengamanan perlu dilaksanakan oleh pihak Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), di jalur labuhan.  Pengamanan ini juga dibantu oleh Masyarakat Mitra Polhut (MMP) Kecamatan Cangkringan, dan berlangsung 2 hari, 6 – 7 April 2019.

Kegiatan hari pertama adalah pasrah tampi uborampe (serah terima perlengkapan) yang diawali dari abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ke Camat Cangkringan.  Kemudian rombongan abdi dalem, rombongan Camat dan rombongan masyarakat  Cangkringan membawa uborampe menggunakan jeep, kirab menuju ke Pendopo Kinahrejo.  Dalam kesempatan ini, pihak BTNGM juga ikut dalam prosesi kirab dengan mengirimkan 3 buah mobil patroli untuk membawa gunungan serta uborampe serta tenaga pengamanannya. 

Sesampainya di Pendopo Kinahrejo, uborampe  diterima oleh Mas Kliwon Suraksosihono (Juru Kunci Merapi, yang lebih dikenal dengan nama Mbah Asih).  Dalam acara serah terima di pendopo Kinahrejo ini dimeriahkan dengan sendratari (drama tari) yang menceritakan asal mula Labuhan Merapi, diperankan oleh Kelompok Kesenian dari Desa Umbulharjo.  Kemudian malam harinya dilaksanakan kenduri dan pagelaran wayang kulit di Pendopo Kinahrejo.

Pukul 06.00 hari Minggu, 7 April 2019 ubarampe dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang semalaman berada di Pendopo Kinahrejo diberangkatkan ke Srimanganti, untuk selanjutnya dilaksanakan prosesi prosesi ritual pembacaan layang labuhan dari Keraton Yogyakarta dan doa yang dipimpin oleh Juru Kunci Gunung Merapi.  Prosesi Labuhan Merapi ini menarik minat wisata budaya dari masyarakat Yogyakarta pada umumnya. Ratusan masyarakat turut mengikuti prosesi hingga Sri Menganti.

Dalam rangka mendukung kegiatan ini pihak BTNGM juga mengeluarkan SIMAKSI dan dikenakan PNBP 0 rupiah.  Dikarenakan kegiatan Labuhan Merapi ini berada di Zona Religi, maka pihak BTNGM beserta MMP ikut berperan melakukan pengamanan, selama acara berlangsung, hingga selesai menjelang siang hari.

Sumber : Balai Taman Nasional Merapi

 

 

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini