Interaksi Positif Bandara Kertajati dengan Taman Nasional Gunung Ciremai

Sabtu, 09 Juni 2018

Kuningan, 9 Juni 2018. Sebagai upaya mendukung eco airport serta adanya identitas unik sebagai jati diri Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) melakukan silaturahmi dan menawarkan ide konsep reboisasi kawasan bandara dengan ciri khas tanaman asli gunung Ciremai. Hal tersebut juga sebagai wujud pelestarian tanaman lokal Jawa Barat.

Kepala Balai TNGC, Kuswandono pada tanggal 5 Juni 2018 mengajak pejabat strukturalnya membicarakan ide ini ke pihak management BIJB dan bertemu langsung dengan Direktur Utama BIJB kertajati Virda Dimas Ekaputra yang didampingi bagian Humas Widodo, dan menyambut baik gagasan tersebut.

Sebelumnya Widodo mengajak berkeliling melihat beberapa lokasi yang memerlukan penanaman di area bandara yang mempunyai luas 1.800 ha ini. Dimulai dari ruang muka sebagai “show window” bandara, hingga ke bagian lain bandara sebagai lokasi yang bisa diproyeksikan untuk rencana ini.

Sebagai Informasi, Virda mengutarakan sebagai bandara terbesar kedua setelah Soekarno Hatta, bandara Kertajati siap mensukseskan target kunjungan 17 juta jiwa wisatawan mancanegara ke Indonesia sebagaimana program Kementerian Pariwisata RI. Pada tanggal 8 Juni 2018 akan dilakukan uji coba penerbangan perdana rute Kertajati - Surabaya menggunakan maskapai City Link, yang disusul rute ke beberapa kota besar lainnya di Indonesia dan mancanegara.

Keberadaan bandara ini juga diharapkan dapat menggenjot perekonomian masyarakat lokal dan pemerintah daerah dari ”multiplier effect” yang dihasilkan melalui kunjungan wisata yang ditawarkan dan dikemas dalam bentuk paket-paket wisata menarik.

Kuswandono menawarkan 64 titik destinasi wisata alam yang dapat menjadi alternatif tujuan kunjungan. Kesemuanya menawarkan konsep berwawasan lingkungan, nyaman, aman dan yang pasti lokasinya tidak terlalu sulit dicapai dari BIJB Kertajati. Satu hal yang penting, pada semua lokasi yang ditawarkan tersebut, wisata alam dikembangkan dan dikelola bersama masyarakat lokal. Yang berarti pula masyarakat menjadi pelaku wisata.

Ajakan untuk berpartisipasi pada booth Balai TNGC dan sesi “talkshow” pada acara Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam (FTN-TWA) 2018 juga disambut baik Virda. Sedianya acara tersebut akan diadakan di Yogyakarta yang melibatkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK). [teks © Rizal | foto©Kus & Rizal - BTNGC | 062018]

Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Ciremai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini