Lima Jam Pencarian Malam Si Genit Bonita

Jumat, 23 Maret 2018

Pekanbaru, 23 Maret 2018. Pencarian Bonita masih dilakukan oleh Tim rescue gabungan penyelamatan Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di perkebunan sawit PT THIP.

Pencarian terus dilakukan Tim tanpa mengenal lelah. Seperti pada malam Minggu, 18 Maret 2018. Selama kurang lebih lima jam pencarian, hewan buas yang memangsa dua orang warga tersebut tidak ditemukan.

Diberitakan sebelumnya, harimau sumatera menerkam dua orang warga, Jumiati dan Yusri di wilayah Kecamatan Pelangiran, Inhil. Sejak kejadian pertama pada Rabu (3/1), upaya penangkapan Bonita telah dilakukan namun belum membuahkan hasil. Hingga pada Sabtu (10/3) lalu, Bonita kembali menerkam Yusri saat mengerjakan bangunan sarang burung walet. Korban ditemukan tewas mengenaskan.

Dari pantauan di lapangan, tim gabungan bergerak ke lokasi-lokasi yang menjadi perlintasan Bonita, di perkebunan sawit yang terletak di Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Kab. Indragiri Hilir (Inhil).

Penyisiran malam kali ini tak seperti biasanya. Karena sebagian tim menggunakan dua unit mobil dum truk perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi serangan Bonita. Sebab, sejak dilakukan penembakan obat bius, diperkirakan satwa dilindungi itu menjadi makin beringas. Biasanya tim hanya menggunakan mobil rescue dan duduk di bak belakang. Namun seluruh peralatan penangkapan dan evakuasi telah disiapkan.

Blok demi blok kebun sawit dilakukan pencarian. Dengan menggunakan alat penerangan, petugas begitu terlihat bersiaga dengan peralatan lengkap.
Setelah dilakukan pengintaian di perlintasan, Bonita tak juga kunjung terlihat. Padahal pada malam-malam sebelumnya, Bonita sering muncul di lokasi yang sama.

Petugas kepolisian dan TNI selalu mendampingi tim gabungan, saat melakukan pencarian.
Lantaran Bonita tak kunjung muncul, tim memutuskan untuk berkumpul kembali ke posko siaga di Estate Eboni.

Sebelumnya, tim terpadu telah melakukan penambahan obat bius. Karena beberapa kali dilakukan penembakan obat bius belum maksimal.
Menurut salah seorang Tim medis penyelamat Harimau Sumatera, drh. Andita Septiandini, kondisi Bonita sempat lemah setelah di tembak bius, namun saat ini sudah kuat kembali. "Bahkan saat ini harimau tersebut akan mengejar jika melihat mobil, padahal sebelumnya dia diam saja." kata Dita sapaan dokter tersebut.

Dosis obat bius disesuaikan dengan berat badan Bonita, yang kita taksir sekitar 70 kilogram," tambah Dita. Meski demikian, pihaknya akan terus berusaha melakukan penyelamatan terhadap Bonita.

Kini telah memasuki hari ke 73. Meski telah dilakukan berbagai macam cara, Bonita belum berhasil ditangkap untuk diselamatkan.
Tim terpadu saat melakukan pencarian malam di perkebunan sawit, Minggu (18/3).

Sumber : Balai Besar KSDA Riau

Foto Idon Tanjung

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini