Balai TN Bunaken Ajak Kelompok Masyarakat Cahaya Trans Pantau Pemijahan Ikan Karang

Selasa, 17 Oktober 2017

Pengamatan data bawah air di perairan Tanjung Kelapa bagian selatan Taman Nasional Bunaken

Bunaken, 17 Oktober 2017. Spawning Agregation Site (Spags) merupakan pemantauan pemijahan pada ikan-ikan karang yang memiliki nilai ekonomis penting yakni jika dijual ikan tersebut berharga mahal dan laku dipasar serta menjadi sasaran utama tangkapan nelayan. Dalam hal pengelolaan kawasan Taman Nasional Bunaken, nelayan merupakan representatif masyarakat yang selaku pemanfaat langsung pengguna sumber daya perairan yaitu ikan.

Ikan-ikan karang umumnya berkelompok dalam jumlah besar pada waktu dan tempat tertentu untuk bereproduksi, spawning adalah perkawinan atau disebut juga pemijahan ikan. Ikan karang melakukan perkawinan / pemijahan pada suatu lokasi yang diyakini akan menjadi sasaran tangkapan utama bagi nelayan. Pemijahan ikan pada suatu wilayah dimana ikan-ikan betina mengeluarkan telurnya dan dibuahi oleh ikan jantan. Umumnya sifat ikan tersebut bergerombol dan menjadikan lokasi tersebut banyak ikan. Ketika nelayan menemukan lokasi pemijahan ikan karang ini, maka akan memasang alat tangkap sehingga dapat mengancam keberadaaan keberadaan ikan tersebut apabila tidak dilakukan pemantauan.

Buna2Pengamatan dengan pengukuran panjang dan berat ikan oleh nelayan

Ikan karang dan biota pengisinya merupakan jantung dan hatinya terumbu karang. Dimana kehidupan di laut tidak akan berwarna-warni tanpa kehadiran biota-biota pengisinya yang beranekaragam serta umumnya memiliki warna-warna yang cerah. Sehingga menjaga jantungnya terumbu karang sudah sewajarnya kita sebagai manusia untuk melakukannya. Ikan karang merupakan salah satu komoditi unggulan perikanan sehingga perlu dilakukan pemantauan agar stok di alam masih dapat terjaga dengan lestari.

Dalam pemantauan ikan karang Balai Taman Nasional Bunaken mengajak kelompok nelayan Cahaya Trans yang merupakan kelompok binaan agar bersama dalam pemantauan dan monitoring pemijahan ikan karang tersebut. Kelompok nelayan sebagai subjek pembangunan akan merasakan manfaat langsung dari pengelolaan Taman Nasional Bunaken sebagai sistem penyangga kehidupan. Manfaat yang diterima oleh nelayan tersebut secara langsung adalah sebagai sumber matapencaharian (nafkah dan pendapatan) dan sumber gizi. Adapun manfaat secara tidak langsung merupakan komponen ekosistem lingkungan hidup yang menjadi bagian integral manusia.

Ikan karang menempati ekosistem penyusun perairan dangkal yaitu terumbu karang. Jika terumbu karang dalam kondisi baik maka akan terdapat keseimbangan ekosistem tersebut baik sebagai penyedia sumber makanan dan sumber jasa. Untuk itu dengan begitu pentingnya fungsi terumbu karang dalam kehidupan manusia, maka ketergantungan pada sumber daya perikanan sebagai bahan makananan dan sumber nafkah juga sangat tinggi. Tujuan kegiatan Monitoring Spags adalah mengetahui dan mempelajari ikan target tangkapan yang layak tangkap serta ikan target yang bernilai ekonomis penting.

Ruang lingkup kegiatan Monitoring Spags di bagian selatan Taman Nasional Bunaken Poopoh antara lain pengamatan ikan karang yang menjadi target tangkapan pada nilai ekonomis tinggi dengan melakukan pengamatan lapangan (underwater) dari kelimpahan ikan pada kategori merupakan ikan famili Siganidae, Labridae, Seranidae dan ikan karang lainnya serta Pengukuran Panjang dan Berat Ikan tangkapan nelayan pada suatu periode tertentu. Pengamatan kelimpahan, perilaku, dan pengukuran panjang dan berat ikan didasarkan atas data tangkapan nelayan yang dikumpulkan pada tahun 2015 dan 2016.

Buna3Proses pengukuran panjang dan berat ikan bersama anggota kelompok nelayan Cahaya Trans

 Menurut Berce Toli mewakili kelompok nelayan sangat bersyukur dapat terlibat dalam monitoring pemijahan ikan. Ini merupakan langkah nyata dan sebagai masukan kepada Balai Taman Nasional Bunaken dalam pengambilan kebijakan dalam kaitannya pengelolaan kawasan konservasi. Terdapat pengaruh bulan dan pengaruh penangkapan pada nelayan, jika dalam saat pemijahan dimana ikan berkumpul kemudian ditangkap maka akan terjadi pengurasan sumber daya, selanjutkan dapat disampaikan sebagai bahan masukan dan sosialisasi pada bulan-bulan tertentu ikan-ikan dapat ditangkap dalam kondisi layak dan peringatan apabila untuk tidak ditangkap. Taman Nasional Bunaken juga merupakan bagian dari sumber nafkah.

Sumber : Eko Wahyu Handoyo, S.Hut - PEH Balai TN Bunaken

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini