Ketiga Kalinya BBKSDA Sumut Rescue dan Translokasi Orangutan

Senin, 13 Juni 2022

Orangutan yang direscue di translokasi ke Hutan Restorasi Cinta Raja TNGL

Sei Lepan, 13 Juni 2022. Setelah berhasil melakukan rescue dan translokasi sebanyak dua kali, masing-masing pada Selasa, 31 Mei 2022, terhadap 1 (satu) individu orangutan sumatera (Pongo abelii) dan pada Senin, 6 Juni 2022 terhadap 3 (tiga) individu orangutan, Balai Besar KSDA Sumatera Utara kembali melakukan rescue dan translokasi ketiga terhadap 1 (satu) individu orangutan di lokasi yang sama yaitu areal perkebunan PT PISS, pada  Kamis, 9 Juni 2022.

Upaya penyelamatan ini merupakan tindaklanjut dari laporan yang sebelumnya diterima oleh petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Seksi Konservasi Wilayah II Stabat, tentang terpantaunya keberadaan 1 (satu) individu satwa liar orangutan di areal perkebunan PT. PISS di Desa Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat. Satwa tersebut berada di areal kebun yang belum dikelola dengan tutupan hutan muda, dimana sekelilingnya telah dilakukan pembukaan lahan sehingga orangutan terisolir di areal tersebut.

Tim dari Seksi Konservasi Wilayah II Stabat bersama dengan lembaga mitra kerjasama Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Center (YOSL-OIC)) kemudian melakukan rescue dengan menembak bius orangutan oleh tenaga medis drh. Zakia Sheila Faradilla (dari Balai Besar KSDA Sumatera Utara) dan drh. Evi (dari YOSL-OIC), pada Kamis 9 Juni 2022, sekitar pukul 18.40 Wib.

Setelah direscue dilakukan pemeriksaan kesehatan

Dari hasil pemeriksaan tim medis, orangutan berjenis kelamin jantan, usia sekitar 18 tahun dengan berat badan sekitar 20 kg. Kondisi tubuh normal cenderung kurus dan tidak ada cacat fisik ataupun luka-luka. Proses pemeriksaan dilakukan hingga orangutan sadar dari efek bius sekitar pukul 20.00 wib, dan selanjutnya tim langsung melakukan translokasi serta melepasliarkannya ke Hutan Restorasi Cinta Raja Taman Nasional Gunung Leuser. Sebelum dilepasliarkan telah dilakukan pemasangan microchip oleh tim medis.

Tim Seksi Konservasi Wilayah II Stabat beserta pihak perkebunan PT. PISS terus berkoordinasi untuk memantau kemungkinan masih ditemukannya keberadaan satwa liar orangutan di sekitar areal perkebunan PT. PISS. Masyarakat juga dihimbau, bilamana menemukan keberadaan satwa liar dilindungi tersebut, agar segera melaporkannya kepada petugas Seksi Konservasi Wilayah II Stabat untuk dilakukan tindakan rescue dan penyelamatan.

Sumber : Herbert BP. Aritonang, S.Sos., MH.-Kasie Wilayah II Stabat, BBKSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini